Rabu, 13 Juli 2011

Puisi Ku


Puisi Untuk Pagi


Ku dengar ombak menyanyikan lagu perpisahan
Kala mentari meninggalkan siang
Deburannya menafsirkan kegalauan yang tak kubaca
Ku saksikan langit memasang wajah pasrah
Kala mentari dijemput sang malam
Ku tonton wajah-wajah menarikan deburan ombak dalam diam
Ku saksikan awan-awan senja menuliskan pesan perpisahan diputih bajunya
Kala mentari pergi menjemput kegelapan untuk sang siang
Kala mentari memadamkan cahaya ditubuh malaikat seja
Kala mentari tak peduli dengan diam sang wanita
Saat itu aku menangis
Sambil menulis sebait puisi untuk pagi yang telah pergi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar