Sabtu, 08 Oktober 2011

Puisiku

Tentang Sabda Ibu

Dulu saat umurku sepuluh tahun
Ayah ku dikungkung dalam bui
Entah apa penyebabnya,
Yang aku dengar dari bibir pak hakim di mejanya yang hijau
Adalah karena terjerat kasus X,
Namun ibu ku berkata karena
“Propaganda kekuatan uang mereka”
Aku tak peduli karena tak setitik cahaya fajar pun dapat menggambarkan tentangnya...



Dua puluh enam Juni...
Satu bulan setelah ayah dipenjara oleh uang...
Aku dan ibu diusir dari tempat ibu melahirkanku...
Kata mereka, itu bukan hak kami !
Ku hitung waktu yang mengikat dada kehidupanku dan ibu
Dua puluh tujuh sampai tiga puluh Juni, senyum ibu pudar...
Tiga puluh sampai lima Juli, ibu tak meu menelan sesuap nasi pun...
Lima sampai enam Juli, tak seteguk air ibu gunakan untuk membasahi kerongkongannya...
Ibu terlalu tertekan,
Aku mulai peduli dengan sabda ibu sebulan yang lalu
“Propaganda kekuatan uang mereka”


Sepuluh Juli wajah ibu seperti bulan di siang hari...
Malam pukul 23:30 ibu menangis hingga matahari membuka matanya di ufuk timur...
Siang hari ibu adalah patung yang bernyawa...
Aku sakit melihat ibu sakit...
Aku menangis menatap kelopak mata ibu yang terus di landa hujan tanpa henti...
Aku ingat hari itu dua puluh enam juli...
ibu tersenyum untuk terakhir kalinya pada ku
Tentang sabda ibu
“Propaganda kekuatan uang mereka”
 Enam Belas tahun usia ku, baru aku menjawabnya !

Tidak ada komentar:

Posting Komentar